NASKAH PIDATO WAWASAN
KEBANGSAAN
REAKTUALISASI SEMANGAT BHINNEKA TUNGGAL IKA
DALAM UPAYA MENCEGAH DISINTEGRASI BANGSA
PENULIS NASKAH :
ISMU HASNO LATIF, S.Pd
DIBACAKAN OLEH :
PUTRI SHOLEHATIN
DALAM KEGIATAN :
LOMBA PIDATO WASBANG 2014 DI AULA KODIM 0823 KAB. SITUBONDO
Bismillahirrohmanirrohim
Alhamdulillahirobbil alamin
Wassholatu wassalamu ala ashrofil anbiya iwal mursyalin
sayyidina Muhammadin wa ala alihi wasohbihi ajmain
Yang terhormat Bapak Komandan Kodim 0823 Kabupaten Situbondo.
Yang terhormat Para dewan juri lomba pidato wawasan kebangsaan.
Bapak Ibu guru Pendamping yang Saya hormati serta teman-teman
sesama anak bangsa yang saya banggakan.
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatu …...
Selamat siang Salam sejahterah untuk kita semua
Puji
syukur kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat serta hidayahnya
kepada Kita semua, sehingga kita bisa berkumpul ditempat yang barokah ini dalam
acara kegiatan Lomba pidato Wawasan
Kebangsaan yang diselenggarakan oleh keluarga besar kodim 0823 kabupaten
Situbondo.
Sholawat
serta salam marilah kita haturkan ke hadirat
junjungan kita Nabi besar Muhammad Sallallahu Alaihi Wasallam,
yang telah membawa kita dari jaman kegelapan
Jahiliyah menuju jaman yang terang benderang dengan Ridho’ ALLAH Subhanahu wa
ta alah.
Dalam
suasana yang hangat ini, pertama-tama ijinkan saya memperkenalkan diri saya,
Nama saya Putri Sholehatin dengan nomor urut 14 yang merupakan utusan dari SMA
Negeri 1 Kapongan Situbondo.
Dewan
juri dan para hadirin yang saya hormati,
Ketika
kita membaca berita di surat kabar, membaca berita di Internet maupun
menyaksikan berita di Televisi, banyak tersiar kabar yang menunjukkan bahwa
bangsa ini sedang mengalami degradasi rasa kebangsaan
yang
menyimpang dari Nilai Luhur Pancasila,
Melenceng
dari kaidah UUD 1945,
Jauh
dari harapan semangat Bhinneka Tunggal Ika
serta
munculnya fenomena-fenomena yang mengarah pada terciptanya dis integrasi bangsa
dan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Beberapa
hari yang lalu kita dengar berita dari Makasar, tentang bentrok antara Polisi
dan Mahasiswa.
Beberapa
hari yang lalu kita dengar berita dari Jakarta, tentang aksi FPI yang menentang
pengangkatan Ahok Cahaya Purnama menjadi gubernur DKI Jakarta.
Beberapa
hari lalu kita dengar berita dari gedung DPR, tentang perselisihan anggota DPR
yang terbagi dalam kubu Koalisi Merah putih (KMP) dan kubu Koalisi Indonesia
Hebat (KIH). Juga berita-berita lain yang yang menunjukkan adanya gejala
Kemerosotan Rasa Kebangsaan,
Apabila
fenomena-fenomena ini terus dibiarkan tanpa adanya penanganan serius dari semua
komponen bangsa, maka dampak yang akan terjadi adalah DIS INTEGRASI BANGSA.
Oleh
karena itu pada kesempatan ini, Perkenankanlah saya menyampaikan pidato saya
yang berjudul :
REAKTUALISASI SEMANGAT BHINNEKA
TUNGGAL IKA DALAM UPAYA MENCEGAH DIS INTEGRASI BANGSA
Dewan juri
dan para hadirin yang saya hormati,
Tercatat
dalam perjalanan Sejarah Perjuangan Kemerdekaan bangsa Indonesia bahwa
sesungguhnya Negara kita terbentuk dari adanya keinginan luhur untuk mencapai
tujuan bersama yang di ikat erat dengan tali persatuan dan kesatuan,
Negara
Indonesia terbentuk dari adanya kesadaran mengedepankan Persatuan dan kesatuan
diatas segala macam perbedaan yang ada dalam komponen bangsa.
Perbedaan
keragaman suku bangsa dan budaya,
perbedaan
agama dan aneka aliran kepercayaan terhadap Tuhan yang maha Esa,
perbedaan
Ras dan warna kulit, serta bermacam-macam golongan dan kelompok yang berbeda,
Tidak
menjadi penghalang bagi bangsa ini untuk membentuk Negara Kesatuan Republik
Indonesia dalam SATU kesatuan wilayah yang membentang dari sabang sampai
merauke, dari pulau roti sampai pulau we.
Hal ini
dapat terwujud karena adanya KESADARAN untuk mengedepankan nilai persatuan dan
kesatuan diatas segala bentuk perbedaan dalam
komponen bangsa. Kesadaran persatuan dan kesatuan yang di balut dalam semboyan
BHINNEKA TUNGGAL IKA, TAN HANA DHARMA MANGRWA
yang artinya Berbeda-beda tetapi tetap satu jua, tak ada pengabdian yang
mendua.
Semangat
Persatuan dan Kesatuan dalam aneka ragam perbedaan yng terbersit dalam sumpah
palapa Patih Gajah Mada,
Tersirat
dalam nuansa kebangkitan Nasional 20 mei 1908,
Tersurat
dalam sumpah Pemuda 28 Oktober 1928,
Dan
terwujud dalam sebuah pernyataan Proklamasi Kemerdekaan Negara Kesatuan
Republik Indonesia 17 Agustus 1945
Lambat
laun mulai terasa terkikis oleh perjalanan waktu, seiring perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi serta derasnya arus Globalisasi ternyata memunculkan
berbagai macam Ancaman, Tantangan, Hambatan dan Gangguan terhadap kelangsungan
hidup bernegara.
Sebagai bagian dari komponen bangsa, Tentunya kita tidak menghendaki
terjadinya perpecahan dalam diri bangsa dan Negara Indonesia,
hal ini dikarenakan kemerdekaan yang telah diraih oleh bangsa Indonesia
merupakan hasil dari semangat persatuan dan kesatuan yang tinggi,
yang di amanahkan oleh para pendiri bangsa untuk terus di lestarikan.
Sehingga sangat perlu bagi kita untuk kembali pada amanat semboyan
BHINNEKA TUNGGAL IKA ,
Dengan memahami dan menghayati kandungan makna di dalamnya, sehingga
terbit sebuah kesadaran untuk mengamalkan maknanya dalam kehidupan sehari-hari.
Terutama bagi kita, para pelajar dan generasi muda yang kelak pasti
akan menerima tongkat estafet untuk kelangsungan hidup bangsa dan Negara ini.
Kita sebagai
pelajar tentu harus ikut berperan dalam menjaga amanat Bhinneka Tunggal Ika.
Nilai-nilai
persatuan dan kesatuan dalam Bhinneka Tunggal Ika ini dapat kita amalkan
melalaui berteman baik disekolah maupun dilingkungan rumah.
Setiap
hari kita pasti bergaul dengan teman sebaya.
Teman main
tentunya tidak semua sama.
Ada yang
berasal dari keluarga kaya, Keluarga yang kurang mampu maupun yang sederhana.
Ada yang
besrasal dari suku Madura, Suku Jawa, Sunda, Bali, Batak, Betawi, Dayak, Bugis,
Papua dan sebagainya
Ada pula
yang beragama Islam, Kristen, Hindu, Buddha, Khong hu Chu dan lainnya. Semuanya
adalah teman kita,
yang harus
kita perlakukan sama, sopan, ramah dan saling menghormati tanpa adanya
diskriminasi.
Bermain
bersama, belajar bersama, ber-organisasi bersama, melakukan semua kegiatan
secara bersama tanpa membeda-bedakan satu dengan lainnya.
Sehingga
dengan hal itu, tanpa kita sadari akan tercipta rasa kebersamaan yang tidak
mudah terpecah belah.
Dengan
kata lain, Secara otomatis kita sudah mengamalkan apa yang ada dalam kandungan
slogan Bhinneka Tunggal Ika.
Kokohnya
persatuan dan kesatuan bangsa akan terwujud dari adanya persatuan dan kesatuan
dalam masyarakat.
Kokohnya
persatuan dan kesatuan dalam masyarakat akan terwujud dari adanya persatuan dan
kesatuan antar teman antar Individu.
Kokohnya
rasa persatuan dan kesatuan dalam diri Individu akan terwujud dari adanya
pemahaman, penghayatan dan kesadaran pribadi untuk mengamalkan nilai luhur
dalam Bhinneka Tunggal Ika.
Oleh
karena itu sangat perlu kiranya untuk melakukan Re-aktualisasi nilai Bhinneka
Tunggal Ika dalam tiap-tiap individu sebagai bagian terkecil dari komponen
bangsa ini, demi tetap tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Demi
tanggung jawab terhadap amanah yang titipkan oleh para leluhur.
Demi
kesejahteraan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Perbedaan
bukanlah alas an bagi kita untuk terpecah belah,
Perbedaan
adalah anugrah terindah yang karuniakan Tuhan pada bangsa ini.
Perbedaan
dapat Menjadi Indah bila kita satukan dengan semangat Bhinneka Tunggal Ika,
Seperti pelangi yang indah yang terbentuk dari bersatunya aneka perbedaan warna.
Seperti itulah
semangat para pejuang kemerdekaan Indonesia dalam merebut dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia tanpa membedakan apapun.
Semangat
perjuangan bangsa Indonesia untuk merdeka tidak pernah padam walau hembusan
angin perbedaan terus menerjang.
Perbedaan
yang ada, perlu kita hargai, agar tercipta persatuan dan kesatuan bangsa.
Persatuan dan kesatuan akan menciptakan kerukunan hidup, mempererat hubungan
kekeluargaan, dan memperkokoh rasa cinta tanah air.
Dan
otomatis memperkokoh kelangsungan hidup Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Jadikanlah perbedaan itu sebagai kekayaan bangsa kita.
Jadikanlah perbedaan itu sebagai kekayaan bangsa kita.
Semoga dengan meningkatkan kembali semangat Bhinneka Tunggal ika ini,
Dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari,
Segala masalah-masalah dalam bangsa ini dapat cepat teratasi agar
negara kita selalu aman, tentram, damai dan terhindar dari Dis integrasi
bangsa.
Dewan juri dan para hadirin yang saya hormati
Dari apa yang telah
saya sampaikan tadi, dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa fenomena-fenomena
yang bisa menjadi penyebab bagi kehancuran bangsa dan Negara ini bisa
terdeteksi dari adanya beberapa indikasi seperti berikut ini:
- menonjolnya
kepentingan kelompok, kepentingan golongan, dan kepentingan pribadi dengan
mengorbankan kepentingan bangsa dan Negara,
- menguatnya rasa primordialisme dan individualisme,
- munculnya gejala pemaksaan kehendak mayoritas terhadap minoritas,
- mulai lunturnya budaya menghormati simbol-simbol Negara,
- memudarnya semangat dan asas satu wilayah Nusantara yang ditunjukkan oleh adanya keinginan-keinginan dari suatu daerah untuk memisahkan diri dari Negara Kesatuan Republik Indonesia.
- menguatnya rasa primordialisme dan individualisme,
- munculnya gejala pemaksaan kehendak mayoritas terhadap minoritas,
- mulai lunturnya budaya menghormati simbol-simbol Negara,
- memudarnya semangat dan asas satu wilayah Nusantara yang ditunjukkan oleh adanya keinginan-keinginan dari suatu daerah untuk memisahkan diri dari Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Oleh
karena itu, mari kita terus tumbuhkan semangat persatuan dan kesatuan dengan
melakukan Re-aktualisasi Bhinneka Tunggal Ika dalam setiap aspek kehidupan,
Dengan
harapan agar apa yang termaktub dalam semboyan Bhinneka Tunggal Ika dapat
terwujud nyata dalam setiap pola perilaku kita sehari-hari.
Demi tetap
tegaknya NKRI, kita genggam erat semboyan Bhinneka Tunggal Ika ini, se erat
cengkraman cakar garuda.
Bersatu
kita teguh bercerai kita runtuh …..
Bhinneka
Tunggal Ika Tan Hana dharma mangrwa …..
Dewan juri
dan para hadirin yang saya hormati
Demikianlah
pidato singkat saya pada kesempatan kali ini, semoga apa yang telah saya
sampaikan tadi bisa bermanfaat bagi kita semua dan terutama bagi diri saya
sendiri.
Terimakasih
atas segala perhatiannya, mohon maaf atas segala ke-khilaf-an.
Wa billahi
taufik wal hidayah …… warridho wal inayah
Wassalamualaikum
Warahmatullahi Wabarakatu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar