Powered By Blogger

Senin, 17 November 2014

Naskah Pidato Wawasan Kebangsaan

NASKAH PIDATO WAWASAN KEBANGSAAN

REAKTUALISASI SEMANGAT BHINNEKA TUNGGAL IKA DALAM UPAYA MENCEGAH DISINTEGRASI BANGSA

PENULIS NASKAH          : ISMU HASNO LATIF, S.Pd
DIBACAKAN OLEH        : PUTRI SHOLEHATIN
DALAM KEGIATAN        : LOMBA PIDATO WASBANG 2014 DI AULA KODIM 0823 KAB. SITUBONDO

Bismillahirrohmanirrohim
Alhamdulillahirobbil alamin
Wassholatu wassalamu ala ashrofil anbiya iwal mursyalin sayyidina Muhammadin wa ala alihi wasohbihi ajmain

Yang terhormat Bapak Komandan Kodim 0823 Kabupaten Situbondo.
Yang terhormat Para dewan juri lomba pidato wawasan kebangsaan.
Bapak Ibu guru Pendamping yang Saya hormati serta teman-teman sesama anak bangsa yang saya banggakan.

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatu …...
Selamat siang Salam sejahterah untuk kita semua

Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat serta hidayahnya kepada Kita semua, sehingga kita bisa berkumpul ditempat yang barokah ini dalam acara kegiatan  Lomba pidato Wawasan Kebangsaan yang diselenggarakan oleh keluarga besar kodim 0823 kabupaten Situbondo.

Sholawat serta salam marilah kita haturkan ke hadirat  junjungan kita Nabi besar Muhammad Sallallahu Alaihi Wasallam,
 yang telah membawa kita dari jaman kegelapan Jahiliyah menuju jaman yang terang benderang dengan Ridho’ ALLAH Subhanahu wa ta alah.

Dalam suasana yang hangat ini, pertama-tama ijinkan saya memperkenalkan diri saya, Nama saya Putri Sholehatin dengan nomor urut 14 yang merupakan utusan dari SMA Negeri 1 Kapongan Situbondo.

Dewan juri dan para hadirin yang saya hormati,

Ketika kita membaca berita di surat kabar, membaca berita di Internet maupun menyaksikan berita di Televisi, banyak tersiar kabar yang menunjukkan bahwa bangsa ini sedang mengalami degradasi rasa kebangsaan
yang menyimpang dari Nilai Luhur Pancasila,
Melenceng dari kaidah UUD 1945,
Jauh dari harapan semangat Bhinneka Tunggal Ika 
serta munculnya fenomena-fenomena yang mengarah pada terciptanya dis integrasi bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Beberapa hari yang lalu kita dengar berita dari Makasar, tentang bentrok antara Polisi dan Mahasiswa.
Beberapa hari yang lalu kita dengar berita dari Jakarta, tentang aksi FPI yang menentang pengangkatan Ahok Cahaya Purnama menjadi gubernur DKI Jakarta.
Beberapa hari lalu kita dengar berita dari gedung DPR, tentang perselisihan anggota DPR yang terbagi dalam kubu Koalisi Merah putih (KMP) dan kubu Koalisi Indonesia Hebat (KIH). Juga berita-berita lain yang yang menunjukkan adanya gejala Kemerosotan Rasa Kebangsaan,

Apabila fenomena-fenomena ini terus dibiarkan tanpa adanya penanganan serius dari semua komponen bangsa, maka dampak yang akan terjadi adalah DIS INTEGRASI BANGSA.

Oleh karena itu pada kesempatan ini, Perkenankanlah saya menyampaikan pidato saya yang berjudul :

REAKTUALISASI SEMANGAT BHINNEKA TUNGGAL IKA DALAM UPAYA MENCEGAH DIS INTEGRASI BANGSA

Dewan juri dan para hadirin yang saya hormati,

Tercatat dalam perjalanan Sejarah Perjuangan Kemerdekaan bangsa Indonesia bahwa sesungguhnya Negara kita terbentuk dari adanya keinginan luhur untuk mencapai tujuan bersama yang di ikat erat dengan tali persatuan dan kesatuan,
Negara Indonesia terbentuk dari adanya kesadaran mengedepankan Persatuan dan kesatuan diatas segala macam perbedaan yang ada dalam komponen bangsa.

Perbedaan keragaman suku bangsa dan budaya,
perbedaan agama dan aneka aliran kepercayaan terhadap Tuhan yang maha Esa,
perbedaan Ras dan warna kulit, serta bermacam-macam golongan dan kelompok yang berbeda,
Tidak menjadi penghalang bagi bangsa ini untuk membentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia dalam SATU kesatuan wilayah yang membentang dari sabang sampai merauke, dari pulau roti sampai pulau we.

Hal ini dapat terwujud karena adanya KESADARAN untuk mengedepankan nilai persatuan dan kesatuan  diatas segala bentuk perbedaan dalam komponen bangsa. Kesadaran persatuan dan kesatuan yang di balut dalam semboyan BHINNEKA TUNGGAL IKA, TAN HANA DHARMA MANGRWA  yang artinya Berbeda-beda tetapi tetap satu jua, tak ada pengabdian yang mendua.

Semangat Persatuan dan Kesatuan dalam aneka ragam perbedaan yng terbersit dalam sumpah palapa Patih Gajah Mada,
Tersirat dalam nuansa kebangkitan Nasional 20 mei 1908,
Tersurat dalam sumpah Pemuda 28 Oktober 1928,
Dan terwujud dalam sebuah pernyataan Proklamasi Kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia 17 Agustus 1945

Lambat laun mulai terasa terkikis oleh perjalanan waktu, seiring perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta derasnya arus Globalisasi ternyata memunculkan berbagai macam Ancaman, Tantangan, Hambatan dan Gangguan terhadap kelangsungan hidup bernegara.

Sebagai bagian dari komponen bangsa, Tentunya kita tidak menghendaki terjadinya perpecahan dalam diri bangsa dan Negara Indonesia,
hal ini dikarenakan kemerdekaan yang telah diraih oleh bangsa Indonesia merupakan hasil dari semangat persatuan dan kesatuan yang tinggi,
yang di amanahkan oleh para pendiri bangsa untuk terus di lestarikan.

Sehingga sangat perlu bagi kita untuk kembali pada amanat semboyan BHINNEKA TUNGGAL IKA ,
Dengan memahami dan menghayati kandungan makna di dalamnya, sehingga terbit sebuah kesadaran untuk mengamalkan maknanya dalam kehidupan sehari-hari.

Terutama bagi kita, para pelajar dan generasi muda yang kelak pasti akan menerima tongkat estafet untuk kelangsungan hidup bangsa dan Negara ini.
Kita sebagai pelajar tentu harus ikut berperan dalam menjaga amanat Bhinneka Tunggal Ika.
Nilai-nilai persatuan dan kesatuan dalam Bhinneka Tunggal Ika ini dapat kita amalkan melalaui berteman baik disekolah maupun dilingkungan rumah.
Setiap hari kita pasti bergaul dengan teman sebaya.
Teman main tentunya tidak semua sama.
Ada yang berasal dari keluarga kaya, Keluarga yang kurang mampu maupun yang sederhana.
Ada yang besrasal dari suku Madura, Suku Jawa, Sunda, Bali, Batak, Betawi, Dayak, Bugis, Papua dan sebagainya
Ada pula yang beragama Islam, Kristen, Hindu, Buddha, Khong hu Chu dan lainnya. Semuanya adalah teman kita,
yang harus kita perlakukan sama, sopan, ramah dan saling menghormati tanpa adanya diskriminasi.

Bermain bersama, belajar bersama, ber-organisasi bersama, melakukan semua kegiatan secara bersama tanpa membeda-bedakan satu dengan lainnya.
Sehingga dengan hal itu, tanpa kita sadari akan tercipta rasa kebersamaan yang tidak mudah terpecah belah.
Dengan kata lain, Secara otomatis kita sudah mengamalkan apa yang ada dalam kandungan slogan Bhinneka Tunggal Ika.

Kokohnya persatuan dan kesatuan bangsa akan terwujud dari adanya persatuan dan kesatuan dalam masyarakat.
Kokohnya persatuan dan kesatuan dalam masyarakat akan terwujud dari adanya persatuan dan kesatuan antar teman antar Individu.
Kokohnya rasa persatuan dan kesatuan dalam diri Individu akan terwujud dari adanya pemahaman, penghayatan dan kesadaran pribadi untuk mengamalkan nilai luhur dalam Bhinneka Tunggal Ika.

Oleh karena itu sangat perlu kiranya untuk melakukan Re-aktualisasi nilai Bhinneka Tunggal Ika dalam tiap-tiap individu sebagai bagian terkecil dari komponen bangsa ini, demi tetap tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Demi tanggung jawab terhadap amanah yang titipkan oleh para leluhur.
Demi kesejahteraan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Perbedaan bukanlah alas an bagi kita untuk terpecah belah,
Perbedaan adalah anugrah terindah yang karuniakan Tuhan pada bangsa ini.
Perbedaan dapat Menjadi Indah bila kita satukan dengan semangat Bhinneka Tunggal Ika, Seperti pelangi yang indah yang terbentuk dari bersatunya aneka perbedaan warna.
Seperti itulah semangat para pejuang kemerdekaan Indonesia dalam merebut dan mempertahankan  kemerdekaan Indonesia tanpa membedakan apapun.
Semangat perjuangan bangsa Indonesia untuk merdeka tidak pernah padam walau hembusan angin perbedaan terus menerjang.
Perbedaan yang ada, perlu kita hargai, agar tercipta persatuan dan kesatuan bangsa. Persatuan dan kesatuan akan menciptakan kerukunan hidup, mempererat hubungan kekeluargaan, dan memperkokoh rasa cinta tanah air.
Dan otomatis memperkokoh kelangsungan hidup Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Jadikanlah perbedaan itu sebagai kekayaan bangsa kita.

Semoga dengan meningkatkan kembali semangat Bhinneka Tunggal ika ini,
Dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari,
Segala masalah-masalah dalam bangsa ini dapat cepat teratasi agar negara kita selalu aman, tentram, damai dan terhindar dari Dis integrasi bangsa.

Dewan juri dan para hadirin yang saya hormati

Dari apa yang telah saya sampaikan tadi, dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa fenomena-fenomena yang bisa menjadi penyebab bagi kehancuran bangsa dan Negara ini bisa terdeteksi dari adanya beberapa indikasi seperti berikut ini:

- menonjolnya kepentingan kelompok, kepentingan golongan, dan kepentingan pribadi dengan mengorbankan kepentingan bangsa dan Negara,
- menguatnya rasa primordialisme dan individualisme,
- munculnya gejala pemaksaan kehendak mayoritas terhadap minoritas,
- mulai lunturnya budaya menghormati simbol-simbol Negara,
- memudarnya semangat dan asas satu wilayah Nusantara yang ditunjukkan oleh adanya keinginan-keinginan dari suatu daerah untuk memisahkan diri dari Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Oleh karena itu, mari kita terus tumbuhkan semangat persatuan dan kesatuan dengan melakukan Re-aktualisasi Bhinneka Tunggal Ika dalam setiap aspek kehidupan,
Dengan harapan agar apa yang termaktub dalam semboyan Bhinneka Tunggal Ika dapat terwujud nyata dalam setiap pola perilaku kita sehari-hari.
Demi tetap tegaknya NKRI, kita genggam erat semboyan Bhinneka Tunggal Ika ini, se erat cengkraman cakar garuda.

Bersatu kita teguh bercerai kita runtuh …..
Bhinneka Tunggal Ika Tan Hana dharma mangrwa …..

Dewan juri dan para hadirin yang saya hormati

Demikianlah pidato singkat saya pada kesempatan kali ini, semoga apa yang telah saya sampaikan tadi bisa bermanfaat bagi kita semua dan terutama bagi diri saya sendiri.
Terimakasih atas segala perhatiannya, mohon maaf atas segala ke-khilaf-an.

Wa billahi taufik wal hidayah …… warridho wal inayah
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar